Langsung ke konten utama

Saudara kemanusiaan

Terkadang.. Aku sangat bingung dengan apa yang terjadi di dunia ini.  Kita hidup sebagai manusia tapi kita seolah tak bisa memanusiakan manusia. Rasa kepedulian kita terhadap sesama pun tak lagi terlihat,  jangan kan peduli sesama suku, agama, ras berlainan agama pun sangatlah rendah rasa kepedulian dan toleransi kita.  Segitu kejam nya kah manusia?  Yang memusuhi saudaranya sesama manusia yang berlainan agama, suku, ras?  Bahkan Tuhan pun melarang itu.  Bahkan Tuhan pun tidak pernah memandang apa agamamu, apa suku mu,  apa ras mu untuk membantu mu.  Tuhan memang satu kita yang tak sama.  Mungkin kalimat itu sungguh banyak artinya. Tuhan satu tapi kita semua mempunyai jalan yang berbeda beda untuk menujunya.  Apakah karna perbedaan jalan itu yang menyebabkan kita bertengkar?  Temannn.  Kita tidak tau mana jalan yang benar kita hanyalah membenarkan selalu membenarkan jalan yang kita lalui membenarkan serta mengejek orang di jalan yang lain.  Temann belum tentu jalan yang kita lalui itu benar dan bagaimana jika jalan orang lain itulah yang benar?  Jalan orang yang engkau ejek, engkau caci maki?  Jangan juga engaku malah membunuh orang di jalan yang lain itu teman karna tidak sama dengan jalan mu.  Apakah yang engkau dapat dari membunuh orang di jalan yang lain itu? Pahala?  Masuk surga?  Teman..  Bahkan Tuhan pun tidak pernah mengajarkan para anak anaknya untuk membunuh.  Berentilah saling membenarkan jalan mu dan mengejek yang berbeda dengan mu tapi mulai lah untuk saling menghagai yang berbeda.  Perbedaan itu indah teman.  Apa jadinya kalau kita semua sama? Tentu tidak akan menarik.  Untuk itulah Tuhan menciptakan kita berbeda.  Sejatinya semua jalan itu sama teman semua jalan mengajarkan kita dan membawa kita menuju kedalam kebaikan. Jadi berhentilah saling membenci. Kita semua saudara. Saudara dalam kemanusiaan.  Aku kamu berbeda tetapi kita satu.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapabilitas Sistem Politik Serta Contoh Kasusnya

        Kapabilitas sistem politik merupakan suatu penentu dalam k eberhasilan sistem politik untuk dapat menghadapi tantangan baik yang datangnya dari dalam (domestik) maupun luar (internasional).  Kapabilitas sistem politik  adalah kemampuan sistem politik dalam menghadapi tantangan, dinamika dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu Negara atau pengertian lainnya yaitu Kemampuan sistem politik dalam bidang ekstraktif (kemampuan eksplorasi sumber daya alam, dan juga manusia), distributive (kemampuan mengelola SDA dan SDM), regulative (kemampuan menyusun undang-undang, mengatur, serta mengawasi dan mengendalikan tingkah laku individu, kelompok, organisasi, perusahaan, dll. Sehingga dapat patuh dan taat kepada undang-undang yang berlaku), simbolik (kemampuan untuk membangun pencitraan terhadap kepala Negara atau juga rasa bangga terhadap negaranya), responsive (kapabilitas untuk menciptakan daya tanggap kepada masyarakat), dan dalam negeri serta internasional (hubungan interak

TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI EKONOMI KLASIK KARL MARX, EMILE DURKHEIM, MAX WEBER PANDANGAN KARL MARX, EMILE DURKHEIM, MAX WEBER DALAM MENILAI PROSES EKONOMI (PRODUKSI,DISTRIBUSI, KONSUMSI)

TEMA  :          TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI EKONOMI  KLASIK KARL MARX, EMILE DURKHEIM, MAX WEBER JUDUL :         PANDANGAN KARL MARX, EMILE DURKHEIM, MAX WEBER DALAM MENILAI PROSES EKONOMI (PRODUKSI,DISTRIBUSI, KONSUMSI) PROSES EKONOMI Manusia sebagai mahluk sosial, tidak akan pernah lepas dari aktivitas-aktivitasekonomi sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhannya. Aktivitas-aktivitas tersebutsering juga disbut dengan proses ekonomi. Proses ekonomi sendiri adalah aktivitas secara keseruhan dari kegiatan ekomi yang meliputi produksi, distribusi dan konsumsi. 1. PRODUKSI           Secara etimologi, kata produksi berasal dari bahasa Inggris “pembuatan; hasil”. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia produksi diartikan sebagai “proses mengeluarkan hasil; penghasilan”. Pengertian produksi tersebut mencakup segala kegiatan, termasuk prosesnya yang dapatmenciptakan hasil, penghasilah dan pembuatan. Dengan demikian, produksi dapat didefinisikan sebagai proses dari segala kegiatan untuk membuat

Analogi Materi Pembelajaran Dalam Dasar-dasar Logika

PENGE R TIAN ANALOGI Analogi dalam bahasa indonesia ialah ‘kias’ (Arab: qasa = mengukur, membandingkan). Analogi kadang-kadang disebut juga analogi induktif yaitu proses penalaran dari satu fenomena menuju fenomena lain yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi juga pada fenomena yang lain ; demikian pengertian analogi jika kita hendak memformulasikan dalam suatu batasan. Dengan demikian dalam setiap tindakan penyimpulan analogik terdapat tiga unsur yaitu: 1.peristiwa pokok yang menjadi dasar analogi 2. persamaan prinsipal yang menjadi pengikat 3. fenomena yang hendak kita analogikan Sebagian besar pengetahuan kita disamping didapat dengan generalisasi didapat dengan penalaran analogi. Contoh: Jika kita membeli sepasang sepatu (peristiwa) dan kita berkeyakinan bahwa sepatu itu akan enak dan awet dipakai (fenomena yang dianalogikan), Karena sepatu yang dulu dibeli di toko yang sama (persamaan prinsip) awet dan enak dipaka