Langsung ke konten utama

keluh kesah ku

Mungkin sebagian dari kalian mengenalku sebagian lagi tidak. Ya aku hanya ingin berbagi sedikit keluh kesahku yang mungkin sangat tidak penting untuk dibaca tetapi aku hanya ingin mencurahkannya saja.

Ya
aku hanya seorang gadis 16 tahun yang menderita penyakit sejak kecil. Mungkin kalian bertanya "apa penyakitku?" haha atau mungkin juga ada sebagian yang berkata "aku tidak peduli". Ya bisa saja..... aku tidak masih belum berani untuk mengungkapkannya.....

aku menderita penyakit yang sangat langka dan jarang ditemui, penyakitku ini juga tidak ada obatnya ya mungkin salah satu obatnya hanyalah muzijat aku selalu mengharapkan muzijat itu akan datang. yap ada satu lagu yang membuat aku percaya kalau muzijat itu emang ada.

Disaat ku tak berdaya
kuasa mu yang sempurna
ketika kupercaya
muzijat itu nyata
bukan karna kekuatan
namun roh mu ya tuhan
ketika ku berdoa muzijat itu nyata 


sebagian dari kalian mungkin mengenal lagu itu, bagi yang tidak tau akan aku jelaskan, itu adalah sepenggal lagu kristiani. MOHON MAAF BILA KALIAN NON KRISTEN

iya aku sangat menyukai lagu itu, bagiku lagu itu adalah penyemangat disaat aku tidak mampu lagi untuk menjalani hidupku. sempat terpikir olehku untuk bunuh diri saja tapi ku urungkan kembali niat ku itu. aku sempat berpikir kenapa tuhan memberi aku cobaan seperti ini. tetapi lagu itu membuat ku sadar kalau muzijat itu pasti nyata kalau kita mau bertekun dan berdoa kepadaNya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapabilitas Sistem Politik Serta Contoh Kasusnya

        Kapabilitas sistem politik merupakan suatu penentu dalam k eberhasilan sistem politik untuk dapat menghadapi tantangan baik yang datangnya dari dalam (domestik) maupun luar (internasional).  Kapabilitas sistem politik  adalah kemampuan sistem politik dalam menghadapi tantangan, dinamika dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu Negara atau pengertian lainnya yaitu Kemampuan sistem politik dalam bidang ekstraktif (kemampuan eksplorasi sumber daya alam, dan juga manusia), distributive (kemampuan mengelola SDA dan SDM), regulative (kemampuan menyusun undang-undang, mengatur, serta mengawasi dan mengendalikan tingkah laku individu, kelompok, organisasi, perusahaan, dll. Sehingga dapat patuh dan taat kepada undang-undang yang berlaku), simbolik (kemampuan untuk membangun pencitraan terhadap kepala Negara atau juga rasa bangga terhadap negaranya), responsive (kapabilitas untuk menciptakan daya tanggap kepada masyarakat), dan dalam negeri serta internasional (hubungan interak

TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI EKONOMI KLASIK KARL MARX, EMILE DURKHEIM, MAX WEBER PANDANGAN KARL MARX, EMILE DURKHEIM, MAX WEBER DALAM MENILAI PROSES EKONOMI (PRODUKSI,DISTRIBUSI, KONSUMSI)

TEMA  :          TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI EKONOMI  KLASIK KARL MARX, EMILE DURKHEIM, MAX WEBER JUDUL :         PANDANGAN KARL MARX, EMILE DURKHEIM, MAX WEBER DALAM MENILAI PROSES EKONOMI (PRODUKSI,DISTRIBUSI, KONSUMSI) PROSES EKONOMI Manusia sebagai mahluk sosial, tidak akan pernah lepas dari aktivitas-aktivitasekonomi sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhannya. Aktivitas-aktivitas tersebutsering juga disbut dengan proses ekonomi. Proses ekonomi sendiri adalah aktivitas secara keseruhan dari kegiatan ekomi yang meliputi produksi, distribusi dan konsumsi. 1. PRODUKSI           Secara etimologi, kata produksi berasal dari bahasa Inggris “pembuatan; hasil”. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia produksi diartikan sebagai “proses mengeluarkan hasil; penghasilan”. Pengertian produksi tersebut mencakup segala kegiatan, termasuk prosesnya yang dapatmenciptakan hasil, penghasilah dan pembuatan. Dengan demikian, produksi dapat didefinisikan sebagai proses dari segala kegiatan untuk membuat

Analogi Materi Pembelajaran Dalam Dasar-dasar Logika

PENGE R TIAN ANALOGI Analogi dalam bahasa indonesia ialah ‘kias’ (Arab: qasa = mengukur, membandingkan). Analogi kadang-kadang disebut juga analogi induktif yaitu proses penalaran dari satu fenomena menuju fenomena lain yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi juga pada fenomena yang lain ; demikian pengertian analogi jika kita hendak memformulasikan dalam suatu batasan. Dengan demikian dalam setiap tindakan penyimpulan analogik terdapat tiga unsur yaitu: 1.peristiwa pokok yang menjadi dasar analogi 2. persamaan prinsipal yang menjadi pengikat 3. fenomena yang hendak kita analogikan Sebagian besar pengetahuan kita disamping didapat dengan generalisasi didapat dengan penalaran analogi. Contoh: Jika kita membeli sepasang sepatu (peristiwa) dan kita berkeyakinan bahwa sepatu itu akan enak dan awet dipakai (fenomena yang dianalogikan), Karena sepatu yang dulu dibeli di toko yang sama (persamaan prinsip) awet dan enak dipaka